Kamis, 17 Juli 2014

(3) Matahari Tenggelam

Lalu kau tiba-tiba hadir setelah terik yang panjang.
Dan sorot matamu sangat meneduhkan.
Tuhan  memberimu keindahan yang integral.
Dari tuturmu, perangaimu, kisahmu.
Sampai akhirnya aku sungguh-sungguh menatapmu.

Kehadiranmu membawa kebahagiaan, kasih.
Tapi memandangmu bukanlah momen yang mudah.
Kau pergi lagi mengalah pada malam.
Namun, hatiku masih berharap.
Karena esok pasti kau datang lagi.
Sampai akhirnya aku sungguh-sungguh mendambamu.

Tidak ada komentar: