Sabtu, 15 Februari 2014

Komunitas Lare












Photo by: Fida



Komunitas Lare lahir berkat keprihatinan tentang disintegrasi antara sektor pertanian sebagai penghasil pangan, lingkungan, kesehatan serta pendidikan. Pangan sebagai kebutuhan pokok manusia dihasilkan di lahan-lahan pertanian kian lama menghadapi banyak permasalahan. Kelangkaan bahan pangan, alih fungsi lahan pertanian, kualitas bahan pangan, sumberdaya manusia pertanian yang semakin tua, kerusakan lingkungan karena pola pertanian yang tidak ramah, kesehatan konsumen dan banyak masalah lain tidak segan menghantui masa depan pangan dan pertanian di Indonesia.

Tujuan berdirinya Komunitas Lare adalah untuk memberdayakan masyarakat agar mereka bertanggung jawab atas apa yang mereka makan. Untuk mengkonsumsi sesuatu, mereka juga harus dibiasakan memproduksinya sendiri. Memproduksi pangan sendiri memiliki banyak fungsi seperti menghemat biaya belanja sehari-hari, mengetahui kualitas pangan keluarga karena pasti terbebebas dari paparan pestisida atau bahan kimia, menjawab tantangan alih funsgi lahan seiring dengan pertumbuhan penduduk, menyediakan pangan sehat dan beraneka ragam bagi keluarga serta menjaga kelestarian lingkungan karena tanaman memproduksi oksigen. Komunitas Lare hadir untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menanam atau dengan kata lain memproduksi makanan mereka sendiri.

Sasaran utama dari komunitas Lare adalah anak-anak. Anak-anak sebagai generasi penerus bangsa perlu diberi penyuluhan tentang pelestarian lingkungan, pangan sehat serta keberlanjutan pertanian. Melalui metode yang berbeda, Komunias Lare hadir untuk melakukan itu semua. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan role playing berupa operet. Anak-anak akan masuk kedalam suatu skenario operet berjudul Pendekar Matahari dan Kapten Samudera Hindia. Dengan tampil memerankankan tiap tokoh di kisah ini menggunakan naskah yang berisi banyak konten edukasi, anak-anak akan dengan mudah menerima konten edukasi. Seluruh rangkaian operet dilakukan dalam beberapa episode dan tiap episodenya biasanya dilaksanakan seminggu sekali atau bahkan dua kali. Pada tiap episodenya, disisipi praktek langsung, seperti praktek penanaman, pemanfaatan sampah plastik untuk media tanam, pembuatan pupuk, dan lain sebagainya. Kegiatan ini dapat dilakukan di sekolah formal maupun di lingkungan perumahan atau kampung.
Di akhir rangkaian operet anak-anak akan diarahkan untuk melakukan penabungan pohon buah. Penanaman pohon buah ini di lakukan di rumah masing-masing. Tujuan tabungan buah ini yang pertama adalah sebaga tabungan sekolah mereka. Setiap panen diharapkan hasil yang dipanen daat dikumpulkan kemudian dijual. Kedua, kegiatan ini bertujuan untuk menjaga kelestarian lingkungan karena pohon menyumbang banyak sekali oksigen pada bumi. Selain itu sebagai penyumbang oksigen pohon buah juga tidak harus ditebang sehingga tidak akan merusak struktur tanah. Yang ketiga, pohon buah diharapkan menjadi sumber vitamin keluarga, hal ini berimplikasi pada kecukupan vitamin keluarga dan penghematan biaya belanja. Yang terakhir adalah anak-anak akan dilatih bekerja sama karena dalam perawatan pohon buah, mereka akan tergabung dalam suatu kelompok. Sistem kerja kelompok tersebut seperti kelompok tani. Kegiatan yang dilakukan antara lain koperasi, pembuatan pupuk bersama dan forum kelompok.

Orang dewasa juga menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan ini. Pertama, mereka yang tinggal di lingkungan kegiatan ini berlangsung akan diikutsertakan dalam operet sebagai peserta aktif maupun pasif, agar kemudian mereka dapat menjadi fasilitator juga. Kedua, masyarakat umum dapat menjadi donatur maupun volunteer di Komunitas Lare. Donatur dapat dilakukan dengan melakukan penabungan buah di rumah masing-masing, sama dengan anak-anak peserta operet. Volunteer dapat membantu pelaksanaan operet di berbagai tempat serta melakukan penjualan buah hasil panen anak-anak peserta operet dan juga donatur. Hasil penjualan buah inilah yang digunakan sebagai biaya operasional Komunitas seperti properti operet, konsumsi, transportasi, naskah dan sebagainya.


(YFM/150214)

Tidak ada komentar: