Untuk mengurangi kemiskinan pada masyarakat desa, riset berbasis teknologi perlu dilakukan dan diadopsi oleh petani. Masalah yang sering dihadapi oleh Negara berkembang saat ini adalah produktifitas di bidang pertanian serta degradasi lingkungan. Problem ini dapat dikurangi dampaknya dengan system penyuluhan yang berbasis riset dan teknologi agar petani dapat mendapatkan keuntungan dari segi ekonomis dari teknologi ini.
Prinsip Penyuluhan dalam Memfasilitasi Transfer Teknologi dan Adopsi
Ada tujuh prinsip bagi penyuluh dalam memfasilitasi transfer teknologi dan adopsi, yaitu:
1. Konsultasi
Kebanyakan orang-orang di pedesaan kurang memiliki kepercayaan pada orang luar atau orang asing. Mereka tidak segan-segan mengusir penyuluh yang akan mentransfer teknologi tanpa berkonsultasi terlebih dahulu pada tetua atau pemuka agama setempat. Hal ini sangat penting karena kepercayaan masyarakat desa bergantung pada pemuka agamanya. Tanpa adanya konsultasi, dapat berdampak negatif pada penyampaian teknologi.
2. Membangun Rasa Saling Pengertian
Selain pentingnya konsultasi, menekan ketidakpercayaan antara individu maupun kelompok perlu dilakukan. Menciptakan kondisi masyarakat yang percaya pada kinerja penyuluh akan menciptakan keadaan yang kondusif bagi penyuluh.
3. Menciptakan Hubungan Baik dengan Elemen Masyarakat
Petani dan penyuluh harus bekerja dalam kondisi yang menyenangkan dengan menciptakan hubungan persahabatan yang baik. Petani juga menghargai penyuluh yang mengadopsi tingkah laku yang superior.
4. Sensitif terhadap Kebutuhan, Hambatan dan Tantangan bagi Petani
Tiap-tiap petani memiliki pendidikan, gender, usia, suku, kebutuhan, hambatan, tantangan serta status sosial ekonomi yang berbeda-beda. Penyuluh hanyalah manusia biasa dan mungkin tidak memiliki jawaban atas tiap-tiap pertanyaan yang ditujukan padanya. Ketika tidak dapat menjawab pertanyaan dari petani, penyuluh sebaiknya mencarikan sumber jawaban alternatif bagi petani daripada menjawab dengan menerka-nerka namun jawaban tersebut malah menjerumuskan petani.
5. Menggunakan Istilah yang Tepat dan Mudah Dimengerti
Semantik adalah ilmu tentang arti kata (Kreitner, 1989). Saat menggunakan kosakata yang tidak familiar kepada petani saat menyuluh, penyuluh harus memastikan bahwa kosakata itu dimengerti petani. Seorang penyuluh harus memahami karakteristik petani dan menggunakan bahasa yang sederhana dalam berkomunikasi.
6. Memiliki Persiapan secara Teknis dan Percaya Diri
Petani akan semakin mudah percaya terhadap meteri yang disampaikan oleh penyuluh yang memilki persiapan teknis yang matang serta rasa percaya diri.
7. Menjadi Pendengar yang baik.
Meningkatkan kemampuan untuk mendengar dan peduli kepada masalah petani dapat mempermudah proses penyuluhan yang dilakukan.
Karakteristik Teknologi yang Memfasiliasi Proses Adopsi
1. Berhubungan dengan keuntungan secara ekonomis
Teknologi yang dibutuhkan petani pada dasanya berhubungan dengan keuntungan secara ekonomis, wibawa sosial, biaya yang murah, resiko yang kecil, pengurangan ketidaknyamanan, kepuasan psikologis, serta penghematan waktu.
2. Kompetibel
Adalah derajat dimana teknologi yang diterima petani berkaitan dengan tujuan petani, aspirasi, nilai sosial budaya,norma dan kepercayaan, pengalaman masa lalu, seryta kebutuhan petani.
3. Telah Diuji Coba
Suatu teknologi yang akan diinformasikan kepada petani di skala yang luas harus terlebih dahulu sudah dicoba.
4. Kemudahan
Teknologi yang penggunaannya mudaha akan mudah pula untuk diadopsi petani.
5. Mudah diteliti
Menerapkan Penyuluhan di Pertanian
Prinsip ilmu pengetahuan serta terapan dari penyuluhan pertanian yang memperhatikan kebutuhan petani, kesulitan, prioritas, dan tantangan akan mengajarkan petani untuk mengembangkan pertanian.
Pada dasarnya petani memperhatikan nasihat, saran, dan pengetahuan dari penyuluh yang mereka hargai. Maka penyuluh selayaknya harus paham akan kebutuhan tiap-tiap petani saperti halnya teknologi yang akan ditransferkan pada petani. Adopsi dari teknologi inilah yang akan meningkatkan produktifitas lahan dan keadaan ekonomi petani.